MENGAPA ANAK SERING PANAS, BATUK, DAN
PILEK?
Bayi
seharusnya jarang sakit, karena masih ditopang imunitas tinggi sewaktu
dikandung atau menyusu ibunya.Penyakit sehari-hari seperti flu (yang
ditandai dengan panas, batuk, dan pilek), penyakit virus lain, atau bahkan
infeksi kuman, dapat ditolaknya.Sejak lama fakta ini telah diketahui.
Namun pada kenyataannya,
banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2-3 minggu sekali, karena penyakit yang sama: demam, batuk, dan pilek.
Tentu banyak orang tua bosan.
Pencetus
penyakit pada anak memang sulit ditentukan, karena berbagai sebab, misalnya
lingkungan kurang sehat, polusi tinggi, dan ada perokok di rumah. Penggunaan
penyejuk udara (AC) di malam hari dapat menyebabkan alergi suhu dingin, membuat
hidung anak mampet, sehingga anak bernapas lewat mulut. Kipas angin yang
terpasang di kamar tidur akan meniup debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi
penularan virus di sekolah, tempat ramai seperti di pasar atau pusat
perbelanjaan lain (mal). Banyak pula kejadian
anak sakit gara-gara mengonsumsi makanan ringan tidak sehat yang membuat
tenggorokan tergelitik.
Batuk, pilek, disertai
demam yang terjadi sekali-kali dalam 6-12 bulan sebenarnya masih dinilai wajar.
Tetapi observasi menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2-3
minggu selama bertahun-tahun. Bila ini terjadi, maka ada 2 kemungkinan
kesalahkaprahan dalam penanganan.
Pertama,
pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95 %
serangan batuk pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, sedang
antibiotik tidak dapat membunuh virus. Selain mubazir, pemberian antibiotik
kadang justru menimbulkan efek samping yang membahayakan. Kalau dikatakan akan
mempercepat penyembuhan pun tidak, karena penyakit virus memang bakal sembuh
dalam beberapa hari, dengan atau tanpa antibiotik. Hal ini telah dibuktikan
dengan studi kontrol berulang kali sejak ditemukannya antibiotik tahun 1950-1960-an.
Hasilnya selalu sama, sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.
Di lain pihak,
antibiotik justru dapat membunuh kuman baik dalam tubuh, yang berfungsi
menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat penyerang tubuh. Ia
juga akan mengurangi imunitas anak sehingga daya tahan si anak akan menurun.
Akibatnya, anak akan jatuh sakit setiap 2-3 minggu dan perlu berobat lagi. Orang
tua lalu langsung membeli antibiotik di apotek atau warung obat, hanya karena
setiap kali ke dokter mereka selalu diberi obat tersebut.
Lingkaran
setan ini: sakit–antibiotik–imunitas menurun–sakit lagi, akan membuat anak
diganggu panas–batuk–pilek sepanjang tahun. Komplikasi juga akan sering terjadi,
yang akhirnya membawa anak perlu perawatan di rumah sakit (opname).
Pengalaman
menunjukkan bila antibiotik dicoret dari resep (sementara obat batuk–pilek yang
adekuat diberikan), setelah 1-3 bulan, si anak tidak akan gampang terserang
penyakit flu lagi. Pertumbuhan badan pun akan menjadi lebih baik.
Salah
kaprah kedua ialah gejala-gejala batuk pilek yang tidak diobati
secara benar. Artinya, siasat pengobatan perlu diubah. Ini dikarenakan obat
jadi yang dijual di apotek tidak selalu dapat mengatasi masalah setiap
penderita. Bahkan sering terjadi, batuk pilek malah menjadi lebih parah dan
berkepanjangan.
Suatu
perubahan dalam resep, yang mendasar dan individual, perlu dilakukan untuk
memutus lingkaran setan: panas–batuk–pilek. Yang utama adalah menghentikan antibiotik,
tidak memberikan kortikosteroid secara terus menerus, menghentikan
pemberian obat penekan batuk dan menggantinya dengan bronkodilator,
serta memberikan campuran obat pilek yangbaru. Efedrin dosis kecil – dicampur
dengan antihistamin yang efektif – merupakan obat pilek terbaik. Semua
obat yang ternyata terbukti tidak efektif, perlu dihentikan.
Terakhir, yang
tidak kalah penting adalah carilah faktor pencetus yang telah dicantumkan di awal
tulisan ini. Bila telah ditemukan, hindarilah! Selamat mencoba! Semoga anak Anda
tidak perlu lagi begitu sering ke dokter karena flu. (IS02)
Terimakasih sekali sudah sempat mempublish artikel ini, sangat bermanfaat sekali. Jangan lupa untuk berkunjung juga ke blog >> Obat Penurun Panas Bayi
BalasHapus