Minggu, 20 Oktober 2013

Mengapa Anak Sering Panas, Batuk, dan Pilek?

MENGAPA ANAK SERING PANAS, BATUK, DAN PILEK?

Bayi seharusnya jarang sakit, karena masih ditopang imunitas tinggi sewaktu dikandung atau menyusu ibunya.Penyakit sehari-hari seperti flu (yang ditandai dengan panas, batuk, dan pilek), penyakit virus lain, atau bahkan infeksi kuman, dapat ditolaknya.Sejak lama fakta ini telah diketahui.
Namun pada kenyataannya, banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2-3 minggu sekali, karena  penyakit yang sama: demam, batuk, dan pilek. Tentu banyak orang tua bosan.


Pencetus penyakit pada anak memang sulit ditentukan, karena berbagai sebab, misalnya lingkungan kurang sehat, polusi tinggi, dan ada perokok di rumah. Penggunaan penyejuk udara (AC) di malam hari dapat menyebabkan alergi suhu dingin, membuat hidung anak mampet, sehingga anak bernapas lewat mulut. Kipas angin yang terpasang di kamar tidur akan meniup debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi penularan virus di sekolah, tempat ramai seperti di pasar atau pusat perbelanjaan  lain (mal). Banyak pula kejadian anak sakit gara-gara mengonsumsi makanan ringan tidak sehat yang membuat tenggorokan tergelitik.
Batuk, pilek, disertai demam yang terjadi sekali-kali dalam 6-12 bulan sebenarnya masih dinilai wajar. Tetapi observasi menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2-3 minggu selama bertahun-tahun. Bila ini terjadi, maka ada 2 kemungkinan kesalahkaprahan dalam penanganan.
Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95 % serangan batuk pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, sedang antibiotik tidak dapat membunuh virus. Selain mubazir, pemberian antibiotik kadang justru menimbulkan efek samping yang membahayakan. Kalau dikatakan akan mempercepat penyembuhan pun tidak, karena penyakit virus memang bakal sembuh dalam beberapa hari, dengan atau tanpa antibiotik. Hal ini telah dibuktikan dengan studi kontrol berulang kali sejak ditemukannya antibiotik tahun 1950-1960-an. Hasilnya selalu sama, sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.
Di lain pihak, antibiotik justru dapat membunuh kuman baik dalam tubuh, yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat penyerang tubuh. Ia juga akan mengurangi imunitas anak sehingga daya tahan si anak akan menurun. Akibatnya, anak akan jatuh sakit setiap 2-3 minggu dan perlu berobat lagi. Orang tua lalu langsung membeli antibiotik di apotek atau warung obat, hanya karena setiap kali ke dokter mereka selalu diberi obat tersebut.
Lingkaran setan ini: sakit–antibiotik–imunitas menurun–sakit lagi, akan membuat anak diganggu panas–batuk–pilek sepanjang tahun. Komplikasi juga akan sering terjadi, yang akhirnya membawa anak perlu perawatan di rumah sakit (opname).
Pengalaman menunjukkan bila antibiotik dicoret dari resep (sementara obat batuk–pilek yang adekuat diberikan), setelah 1-3 bulan, si anak tidak akan gampang terserang penyakit flu lagi. Pertumbuhan badan pun akan menjadi lebih baik.
Salah kaprah kedua ialah gejala-gejala batuk pilek yang tidak diobati secara benar. Artinya, siasat pengobatan perlu diubah. Ini dikarenakan obat jadi yang dijual di apotek tidak selalu dapat mengatasi masalah setiap penderita. Bahkan sering terjadi, batuk pilek malah menjadi lebih parah dan berkepanjangan.
Suatu perubahan dalam resep, yang mendasar dan individual, perlu dilakukan untuk memutus lingkaran setan: panas–batuk–pilek. Yang utama adalah menghentikan antibiotik, tidak memberikan kortikosteroid secara terus menerus, menghentikan pemberian obat penekan batuk dan menggantinya dengan bronkodilator, serta memberikan campuran obat pilek yangbaru. Efedrin dosis kecil – dicampur dengan antihistamin yang efektif – merupakan obat pilek terbaik. Semua obat yang ternyata terbukti tidak efektif, perlu dihentikan.
Terakhir, yang tidak kalah penting adalah carilah faktor pencetus yang telah dicantumkan di awal tulisan ini. Bila telah ditemukan, hindarilah! Selamat mencoba! Semoga anak Anda tidak perlu lagi begitu sering ke dokter karena flu. (IS02)



1 komentar:

  1. Terimakasih sekali sudah sempat mempublish artikel ini, sangat bermanfaat sekali. Jangan lupa untuk berkunjung juga ke blog >> Obat Penurun Panas Bayi

    BalasHapus